Kostrad |
Kostrad atau Komando Strategi dan Cadangan TNI Angkatan Darat merupakan salah satu kesatuan yang diandalkan oleh TNI. Kostrad merupakan bagian dari bala pertahanan pusat yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat. Kostrad memiliki pasukan berkisar antara 25.000 sampai 26.000 personil yang selalu siap untuk diterjunkan kapan pun di medan tempur. Kostrad hanya menerima perintah untuk melakukan tugas dari Panglima TNI. Tapi tahukah Anda sejarah terbentuknya Kostrad?
Kostrad semula terbentuk dengan nama Korps Tentara Ke-1 / Cadangan Umum Angakatan Darat (KORRA I / CADUAD) pada 55 tahun silam, tepatnya pada tanggal 6 Maret 1961 pasca terbitnya surat keputusan Men/Pangad Nomor: Mk / KPTS 54 / 3 / 1961. Terbentuk dengan segala keterbatasan, namun Kostrad telah mampu turut serta menentukan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Dari masa ke masa Kostrad terus mengasah diri hingga kini menjadi satuan Pemukul Strategis yang dihandalkan dalam jajaran TNI. Kostrad siap sedia menjaga dan mempertahankan integritas Bangsa dan negara Indonesia yang bersendikan Pancasila dan UUD-1945.
Korra I / Caduad muncuk ke permukaan kehidupan Bangsa ini dalam situasi saat Bangsa Indonesia sedang memperjuangkan kembalinya Irian Barat ke pangkuan NKRI. Korra I / Caduad merupakan wujud nyata dari rencana dan harapan pimpinan TNI / TNI-AD pada saat itu untuk membentuk Satuan Cadangan Strategis TNI yang bersifat mobile dan memiliki kemampuan operasional lintas udara. Korra I / Caduad selalu siap jika sewaktu-waktu ditugaskan ke berbagai wilayah di Indonesia dalam rangka menjaga dan menjamin pertahanan dan keamanan NKRI.
Kekuatan inti Korra l / Caduad pada waktu itu terdiri dari Divisi infanteri-1 Korra I / Caduad di bawah pimpinan Brigadir Jenderal TNI Soeharto yang mendapat kepercayaan dari pimpinan TNI sebagai kekuatan inti Komando Mandala dalam tugas operasi Trikora untuk membebaskan Irian Barat. Pada saat mendapat perintah untuk melaksanakun operasi Trikora, kekuatan Korra l / Caduad baru mencapai sekitar 60% dari kekuatan yang ditentukan. Namun begitu, keadaan tersebut tidak menjadi hambatan yang berarti dalam melaksanakan tugas.
Panglima Korra l /Caduad ditetapkan oleh Pimpinan TNI / TNI-AD, sebagai Panglima Mandala merangkap Panglima Angkatan Darat Mandala ( ADLA ). Tugas ADLA dalam operasi Trikora antara lain mengembangkan pasukan dan pangkalan serta mempertahankan Kawasan Darat serta menghadapi penyerahan Irian Barat secara damai. Di samping itu Panglima Korra l / Caduad bertugas pula dalam melaksanakan infiltrasi, exploitasi dan membantu pengembangan pangkalan.
0 komentar:
Posting Komentar